"Empat dimensi penilaian pertama, kompetensi dan sarana prasanana. Kedua, standar pelayanan. Ketiga, masyarakat terkait persepsi maladministrasi dan keempat, pengelolaan pengaduan," jelasnya.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar, Eka Putra mengaku terkejut dengan hasil yang diterima Tanah Datar dalam penilaian tersebut. Pemerintah Tanah Datar, kata Eka, akan berupaya untuk mendapatkan nilai terbaik.
"Sebagai kepala daerah kami kaget, tahun 2021 itu kuning tiba-tiba tahunya kita mendapat hijau (tahun 2022). Terima kasih sudah independen dalam penilaian, kami belum puas ingin lebih baik lagi, kalau bisa rangking pertama. Mohon dukungan bimbingan dan seluruh jajaran," kata Eka
Eka juga menjelaskan pelayanan telah menjadi hal utama yang ditanamkan pada seluruh ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.
"Kami komit, tidak dibuat-buat, tapi ini niat kami dalam pelayanan kepada masyarakat. Kami tidak tahu dinilai, inilah kami, kami selalu menekankan kepada seluruh ASN dari pimpinan sampai ke petugas K3, kita digaji untuk melayani masyarakat. Niatkan untuk ibadah dalam melayani, Insya Allah kita selamat dunia maupun akhirat," katanya."Beberapa bulan setelah dilantik kami meluncurkan Program Peluk Tanda Diri (Pelayanan Tanah Datar di Ujung Jari), Harapan saya, dengan handphone dari rumah pun bisa melakukan pelayanan," ungkap dia.
"Tapi ini terdapat kendala, sejumlah daerah di Tanah Datar masih blank spot. Kalo jaringan ini oke, Insya Allah saya yakin kita Tanah Datar juara 1. Di OPD kami sudah menanamkan jiwa pelayan, namanya pelayan itu kita di bawah masyarakat," tambahnya. (adv)
Editor : Devan Alvaro