PEKANBARU (21/6/2023) -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, Abdul Jamal memastikan, tak ada murid SD yang tergabung dalam grup WhatsApp Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) seperti yang viral diberitakan sejak satu pekan terakhir.
"Saya sudah mencari tahu informasi kabar grup itu, ternyata tidak benar. Saya juga sudah tanya ke sekolah-sekolah, tidak ada," tegas Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal, Selasa.
Selain melakukan penelusuran ke sekolah, kata Jamal, ia juga mengonfirmasi langsung ke Hendri, pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Riau, tempat informasi tersebut berawal.
"Saya tanya, di mana pak Hendri menemukan kabar ini di Pekanbaru, biar saya turun ke lapangan kalau memang murid SD," ungkap dia.
"Pak Hendri bilang berita itu tidak benar, ada miskomunikasi dengan wartawan (yang pertama menulis pemberitaan tentang grup WA LGBT murid SD-re)," tambah Jamal.
Sejak informasi tersebut mengemuka dan menghebohkan publik, Jamal mengaku tidak yakin ada murid SD yang terlibat perilaku seks menyimpang LGBT."Karena yang kita tahu, anak SD belum sampai kepada hal-hal begituan. Biasanya anak-anak SD sebagai korban pelecehan orang-orang dewasa, bukan kebutuhan mereka soal itu, makanya saya heran," ujarnya.
Meski informasi yang beredar dipastikan tidak benar, lanjut Jamal, namun pihaknya akan tetap melakukan berbagai upaya agar pengaruh LGBT tidak masuk ke lingkungan sekolah.
Upaya ini juga sesuai arahan Pj Wali Kota Pekanbaru, Muflihun.
"Seperti Hari Jumat, kami sudah meminta agar pihak sekolah menggelar pengajian dengan temanya bahaya LGBT," paparnya.
Editor : Mangindo Kayo