"Pada masing-masing kegiatan, siswa didampingi guru yang berkompeten. Berasal dari sekolah dan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, dipastikan memiliki kurikulum yang sesuai dengan level siswa," ujar Rusma Yul Anwar.
Dalam pencapaian kemampuan, terangnya lagi, siswa terukur dari dua aspek.
Yaitu: dari guru pembimbing sebagai pendamping yang bertatap muka dengan siswa.
Kemudian, dari guru-guru asal sekolah siswa, seperti guru kelas/wali kelas.
Semua guru tersebut, dibekali dengan kartu kendali pencapaian siswa, dalam proses pembimbingan.
"Jadi, pembangunan bidang pendidikan ini, bukan semata-mata tugas dan tanggung jawab pemerintah daerah. Akan tetapi, juga merupakan tanggung jawab semua komponen yang ada di daerah," terang Rusma Yul Anwar.
Sementara itu, Pembina Lingkar Daerah Belajar (LDB) Najelaa Shihab menegaskan, pihaknya siap bekerjasama dengan Pemkab Pessel."Terutama dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, melalui Program Nagari Bersekolah (Pronasa)," ucapnya.
Najelaa Shihab mengatakan, Pronasa merupakan sebuah inovasi di bidang pendidikan, yang digulirkan Pemkab Pessel, guna meningkatkan mutu pendidikan.
"Ini juga sangat sesuai dengan misi Pemkab Pessel, yakni: mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Untuk menghasilkan SDM yang beriman, kreatif, dan berdaya saing. Semoga Pronasa bisa berjalan sebagaimana mestinya," harap Najelaa Shihab.
Editor : Tusrisep