Di Pessel, terang Rusma Yul Anwar, ada 50 unit pasar tradisional, yang secara keseluruhan mendapatkan perhatian khusus dari Pemkab.
Namun, kegiatan ini tetap disesuaikan kemampuan keuangan daerah, dengan memperhatikan skala prioritas.
"Pasar tradisional, secara rutin (kontinyu) haruslah dipantau, dan dibina secara baik. Karena, keberadaan yang baik serta memadai, akan menjamin kelangsungan ekonomi kerakyatan," ujarnya.
Di pasar tradisional, dapat kita lihat bahwa barang yang disediakan, umumnya adalah barang kebutuhan dapur, dan rumah tangga, dengan harga yang relatif murah.
Untuk itu, jelas Rusma Yul Anwar, marilah kita secara bersama - sama menjaga, dan memelihara pasar ini dengan baik.
Dan, mempertahankannya agar pasar ini tetap eksis, dan tumbuh berkembang menjadi pasar tradisional yang memadai.
"Jaga juga kebersihan, ketertiban dan keamanan, agar para pembeli dan penjual bisa nyaman, untuk melaksanakan transaksi jual beli," harap Rusma Yul Anwar.Kontrak Pengerjaan Rp 2,68 Miliar
Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Pessel, Mimi Riarty Zainul, menambahkan, revitalisasi Pasar Lunang, bersumber dari Anggaran Kementerian Perdagangan, dengan DIPA Nomor SP DIPA 090.02.4.401750/2023 .
"Besaran anggaran digunakan untuk pembangunan (revitalisasi), berdasarkan Kontrak Nomor 510.2/01/SP-APBN -TP/DP/TRANS-PS/VII/2023, adalah sebesar Rp 2.680.000.000," ujar Mimi.
Editor : Tusrisep