Gubernur Sumbar Pelajari Penanganan Kemiskinan Ekstrem India, Kerjasama Bidang Kesehatan dan Teknologi Informasi juga Dijajaki

×

Gubernur Sumbar Pelajari Penanganan Kemiskinan Ekstrem India, Kerjasama Bidang Kesehatan dan Teknologi Informasi juga Dijajaki

Bagikan berita
Gubernur Sumbar, Mahyeldi (jas hitam) dan rombongan difasilitasi BRAC International, berdialog dengan warga Provinsi Bihar, India, seputar cara-cara dan implementasi penanggulangan kemiskinan ekstrem. (humas)
Gubernur Sumbar, Mahyeldi (jas hitam) dan rombongan difasilitasi BRAC International, berdialog dengan warga Provinsi Bihar, India, seputar cara-cara dan implementasi penanggulangan kemiskinan ekstrem. (humas)

Mahyeldi langsung meminta Kepala Dinas Kesehatan untuk segera menyiapkan langkah-langkah agar terjalin kerjasama antara Rumah Sakit Pemprov Sunbar dengan beberapa Rumah Sakit terbaik di India.

Adapun terkait kunjungan untuk melihat program penanganan kemiskinan ekstrem di India, Kepala Bappeda Sumbar, Medi Iswandi menjelaskannya lewat pesan tertulis.

Disebutkan, setelah pertemuan dengan Duta Besar RI di India, Mahyeldi beserta rombongan lainnya dibawa oleh pihak BRAC International ke Provinsi Bihar, dengan jarak tempuh penerbangan sekitar dua jam dari New Delhi.

"Bihar ini terletak di India Timur dan merupakan negara bagian terbesar ketiga di negara ini, di mana berdasarkan populasi, penduduknya mencapai 130 juta jiwa, atau hampir setengah dari penduduk Indonesia," ungkapnya.

"Pada tahun 2006 lalu, daerah ini terkenal sebagai daerah paling miskin dan tertinggal secara ekonomi, tetapi setelah dibantu oleh Bank Dunia dengan berbagai macam program pemberdayaan masyarakat, saat ini Bihar mulai pulih dari status kemiskinan ekstrem," ungkap Medi.

Saat kunjungan di Bihar, sambung Medi, rombongan dan BRAC International difasilitasi oleh Kementerian Pembangunan Desa setempat, untuk bertemu dan berdiskusi langsung dengan masyarakat penerima program selama dua hari.

Dalam diskusi yang berlangsung secara informal tersebut, Mahyeldi terus menggali berbagai keunggulan dalam program pengentasan kemiskinan di Bihar.

"Pada dasarnya, program penanganan kemiskinan di Indonesia dan India itu hampir mirip, tetapi Bihar lebih unggul karena ada pendampingan bagi masyarakat miskin, yang betul-betul fokus dalam menjadikan ibu rumah tangga sebagai target sasaran program," kata Medi.

Medi menerangkan, program pendampingan masyarakat di Bihar berjalan secara terstrukur dengan melibatkan unsur mahasiswa.

Di mana, setiap pendamping mendampingi 30 sampai 35 penerima program, yang wajib dikunjungi setiap pekan, untuk memberikan arahan dan pelatihan usaha produktif untuk meningkatkan perekonomian penerima program.

Editor : Mangindo Kayo
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini