BUKITTINGGI (16/1/2025) - Kiprah Marfendi sebagai wakil wali kota Bukittinggi telah banyak memberikan kemajuan untuk kota itu. Salah satunya adalah, berkat campur tanggannya, pengolahan sampah dengan incinerator terwujud.
Dalam bincang-bincangnya dengan wartawan, Kamis, kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, berkat lobinya, Pemko Bukittinggi memiliki mesin incinerator sampah.
“Incinerator sampah adalah alat yang digunakan untuk membakar sampah padat dalam skala besar,” ujar Marfendi.
Suami dari Nurna Eva Karmila ini menyebutkan, incinerator merupakan bantuan dari pemerintah provinsi Sumatera Barat (Sumbar) di tahun anggaran 2024.
Diceritakan Marfendi, waktu itu, ia memiliki ide bagaimana sampah dihasilkan kota Bukittinggi sehari berkisaran 110 - 120 ton, berkurang dibawa ke TPA Regional Payakumbuh.
Lalu dengan usahanya sendiri, ia berkunjung ke TPA Bantargebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.Di sana, Marfendi melihat adanya pengolahan sampah dengan menggunakan alat Incinerator. Sepulang di Jakarta, kemudian disampaikan ke pihak Dinas Lingkungan Hidup, agar menirunya juga.
Akan tetapi, saran disampaikan 2022, dirasakan Marfendi kurang mendapat tanggapan. Marfendi kembali mendesak DLH agar proposal bantuan ke Provinsi Sumbar dibuat.
Rupanya kembali saran tidak juga dilakukan. Kebetulan di 2023 terjadi bencana longsor di TPA Regional Payakumbuh. Sehingga sampah dihasilkan Bukittinggi dibawa ke TPA Regional Padang.
Peristiwa longsor itu, Marfendi yang memiliki komunikasi baik dengan Gubernur Sumbar, meminta bantuan agar pembelian Incinerator dan pembangunan fisiknya menggunakan dana APBD Provinsi.
Editor : Mangindo Kayo