Dia meminta jajaran Dinas Pariwisata Padang, dalam jangka pendek, untuk melakukan pengawasan yang lebih mendalam dan pendekatan pada masyarakat, agar kasus serupa tak kembali terjadi.
Selain itu, dia juga mendorong untuk pembuatan regulasi, karena kejadian serupa marak terjadi diwilayah-wilayah yang bukan di bawah kewenangan Pemko Padang.
“Kasus yang di Pantai Air Manis ini, terjadi karena warga merasa melakukan pungutan di kawasan milik kaum ulayat. Tapi, masyarakat masih belum paham, yang tercoreng itu adalah wajah pariwisata Kota Padang secara keseluruhan, karena perilaku mereka itu,” tegasnya.
Tercorengnya wajah pariwisata Padang ini, ungkap Muharlion, juga dirasakannya sendiri saat mengikuti agenda kedewanan di Provinsi Riau.
“Saat saya berkunjung ke Riau, Pantai Air Manis ini telah jadi buah bibir di sana, tersebab aksi Pungli yang meresahkan wistawan,” ungkap dia.Menurut Muharlion, komisi terkait di DPRD Padang mesti mengagendakan pembahasan kasus ini dengan mitra kerja terkait.
“Pariwisata merupakan sebagai salah satu sektor penunjang pertumbuhan ekonomi di ibu kota provinsi Sumbar ini. Tak bisa dibiarkan, hal-hal negatif terus melingkupinya,” tegas dia. (*)
Editor : Mangindo Kayo