PADANG (20/6/2025) - Ketua Komisi IV DPR RI, Titik Soeharto berharap, budidaya tanaman padi dengan sistem Sawah Pokok Murah (SPM) segera ditindaklanjuti Kementrian Pertanian.
"Saya simak paparannya tadi, ujicobanya telah dilakukan di banyak lokasi di Sumatera Barat. Hasilnya juga terbukti bagus. Segera saja diteliti secara lebih komprehensif. Jangan lama-lama," tegas Titik di Kabupaten Agam, Sumbar.
Harapan itu disampaikannya saat melakukan panen perdana padi dengan sistem SPM bersama Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy, Benny Warlis (Bupati Agam), Alex Indra Lukman (wakil ketua komisi IV), jajaran anggota Komisi IV dan Forkopimda di Nagari Ampang Gadang, Kecamatan IV Angkek, Sabtu pagi.
Juga ikut melakukan panen, Dirjen Kementrian Pertanian, Kepala Bapanas, PT Pupuk, ID Food dan mitra kerja Komisi IV lainnya.
Titik berharap, Kementrian Pertanian menjadikan teknik SPM ini sebagai pilot project untuk kemudian diujicobakan pada setiap desa secara nasional.
Sementara, penemu sistem Sawah Pokok Murah, Ir Djoni mengungkapkan, uji coba pola bertanam SPM ini telah dimulainya sejak tahun 2020.Pada tahun 2023, mulai dikembangkan ke berbagai kelompok tani di Sumatera Barat.
"Alhamdulillah, sekarang ini, pegiat petani Sawah Pokok Murah di Sumatera Barat lebih dari 2.000 orang," ungkapnya.
Untuk hasil panen, Djoni menggaransi, tidak kurang dari hasil panen sebelumnya (tidak pakai sistem SPM) dan tidak kalah dengan sawah sistem metode konvensional.
"Untuk hasil panen setelah 3 kali menanam, saya garansi hasilnya meningkat signifikan. Istimewanya, belut juga berkembang biak karena jerami merupakan habitatnya," terang Djoni.
Editor : Mangindo Kayo