Panen Padi Teknik SPM di Agam, Titik Soeharto: Segera Riset Lebih Lanjut, Jangan Lama

×

Panen Padi Teknik SPM di Agam, Titik Soeharto: Segera Riset Lebih Lanjut, Jangan Lama

Bagikan berita
Penemu bertanam padi dengan metode Sawah Pokok Murah, Ir Djoni menerangkan teknik bertanam padi dengan prinsip kembali pada alam itu pada Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Suharto di Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu. (mangindo kayo)
Penemu bertanam padi dengan metode Sawah Pokok Murah, Ir Djoni menerangkan teknik bertanam padi dengan prinsip kembali pada alam itu pada Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Suharto di Kabupaten Agam, Sumbar, Sabtu. (mangindo kayo)

Berapa angka peningkatan hasil panen? Djoni menyebut, "Kami yang petani ini, tak begitu paham dengan angka-angka. Yang pasti, jika musim panen kali ini menghasilkan 20 karung, maka di musim tanam selanjutnya, bertambah 3 sampai 5 karung lagi."

Dengan fakta ini, Djoni menegaskan, pola SPM ini sangat cocok dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto pada angka 6.

"SPM ini mendukung ekonomi hijau. Belut yang kaya protein, juga bisa mengatasi stunting," terangnya.

"SPM ini juga membuat petani juga harus bertanam padi secara berkelanjutan. Jika tidak, jerami sebagai bahan baku utama teknik SPM ini jadi tak tersedia," terang dia.

Agar teknik SPM ini bisa jadi pembelajaran petani secara nasional, Djoni menyarankan, Mentri Desa melahirkan regulasi pemanfaatan Dana Desa untuk Sekolah Lapangan (SL) SPM.

"Dengan pemanfatan Dana Desa, teknik SPM ini bisa dimassalkan secara lebih cepat," terangnya.

Sementara itu, Bupati Agam, Benny Warlis menerangkan, murah dalam terminologi Bahasa Minang berarti mudah dikerjakan. Juga dapat dimaknai sebagai berbiaya rendah.

"Alhamdulillah, kedua makna kata itu terwakili dalam bertanam pola SPM ini. Biayanya murah sekaligus mudah dikerjakan," terangnya. (*)

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini