”Begitu berbahaya menggunakan narkoba, maka saya pastikan hal itu akan mengubur separuh dari hidup dan jadi sumber dari berbagai tindak kejahatan,” imbuhnya.
Dari penjelasan itu, dalam sebulan, jumlah narkoba yang masuk ke Sumatera Barat cukup besar bahkan jumlahnya tak main-main hingga menempatkan Sumatera Barat di peringkat keenam terbesar di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Effendi menambahkan, dilihat dari perspektif syariat, penggunaan Narkoba terlarang dalam Islam.
”Karenanya jangan pernah mencoba untuk ikut-ikutan dalam penyalahgunaan narkoba,” ucapnya.
Selaku itu, Syaiful mengharapkan adanya kolaborasi antara pemerintah, legislatif, ninik mamak, masyarakat dan media.
“Dengan kolaborasi ini, tentunya peredaran narkoba di Bukittinggi bisa dieliminir,” harap dia.Sementara itu, Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias yang diwakili oleh Johni mengatakan, Pemko Bukittinggi mendukung penuh kebijakan pemerintah dalam memerangi narkoba.
”Pemko Bukittinggi pastinya mendukung penuh kebijakan tersebut, salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan peran masyarakat adat untuk senantiasa menyosialisasikan perang terhadap narkoba,” katanya. (*)
Editor : Mangindo Kayo