“Saat ini kami sedang mempersiapkan beberapa peralatan untuk mengatasi Karhutla, termasuk helikopter. Kami sedang menunggu bantuan helikopter yang didatangkan dari Australia dan Palembang, untuk melakukan pengeboman air,” ujar Wahid.
Selain upaya pengeboman air dan pemadaman lahan secara langsung, pemadaman Karhutla di Riau juga dilakukan dengan metode modifikasi cuaca.
Strategi ini difokuskan terutama di wilayah-wilayah yang lahan terbakarnya cukup luas, guna memaksimalkan upaya pemadaman.
“Kami berharap, kejadian tahun 2019 tidak terulang kembali, di mana Riau diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Sehingga, aktivitas masyarakat, terutama anak-anak sekolah, tidak terganggu,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan juga memberikan peringatan keras, menegaskan bahwa Polda Riau akan menindak tegas siapa pun yang terbukti terlibat dalam aktivitas pembakaran lahan yang mengakibatkan bencana kabut asap.“Setiap tindakan pembakaran lahan merupakan bentuk kejahatan serius yang mengancam lingkungan, kesehatan masyarakat, dan masa depan generasi mendatang. Polda Riau berkomitmen untuk tidak memberi ruang bagi mereka yang merusak lingkungan,” ujar Irjen Herry. (adv)
Editor : Mangindo Kayo