PADANG (11/9/2025) - Asisten Administrasi Umum Setdaprov Sumbar, Medi Iswandi mengharapkan, ASN terus belajar dan mengambil hikmah dari berbagai fakta sosial yang terjadi.
Baik itu dari peristiwa yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia saat aksi unjuk rasa akhir Agustus lalu maupun dari kejadian yang tengah berlangsung di Negara Nepal.
“Kontrol sosial masyarakat terhadap kinerja aparatur dewasa ini sudah semakin ketat, apalagi ditengah era keterbukaan informasi seperti saat ini,” ungkap Medi.
Arahan itu disampaikannya, saat memimpin apel pagi pegawai Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Sumatera Barat di halaman kantor gubernur Sumbar, Kamis.
Medi mewanti-wanti, agar ASN untuk menjaga sikap, tutur kata dan perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari maupun saat berinteraksi di media sosial.
“Sudah jadi keharusan, setiap ASN menginternalisasi Core Value ASN sebagai bagian dari karakter pribadi,” urai Medi.Jika kita tidak belajar dari berbagai fenomena yang terjadi, Medi menegaskan, tidak tertutup kemungkinan hal yang sama juga bisa terjadi di Ranah Minang.
“Jangan sampai kelalaian kita, menyebabkan dampak negatif bagi keluarga kita, instansi kita dan daerah kita,” tegasnya.
“ Sebagai manusia, kita tentu menyadari bahwa tidak ada pribadi yang sempurna. Kendati demikian, terus berbenah dan belajar untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik tentu menjadi sebuah keharusan,” tutupnya. (*)
Editor : Mangindo Kayo