"Kalau di Indonesia, gangguan neurologis utama kita kenal dengan stroke,” ujarnya.
Sejak pertengahan tahun 2023, Rencana Strategis Kementrian Kesehatan telah dicantumkan penyakit Stroke sebagai salah satu penyakit tidak menular prioritas yang dapat dikendalikan melalui deteksi dini.
Hingga saat ini, kebijakan, program dan kegiatan pemerintah telah berkembang dalam fokus utama deteksi dini penyakit melalui program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Program ini telah menjadi komitmen pemerintah untuk menurunkan prevalensi kasus, disabilitas dan kematian akibat penyakit-penyakit termasuk penyakit tidak menular.
“Kami berharap pertemuan ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengalaman klinis serta menggali inovasi baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya bidang neurologi, agar masyarakat kita terhindar dari gangguan neurologis,” harapnya.
Mahyeldi berharap, kegiatan ini dapat jadi jembatan yang baik antara pemerintah, akademisi, klinisi, swasta dan segenap masyarakat agar berbagai program pemerintah dalam menekan gangguan neurologis, dapat terselenggara secara optimal dan komprehensif.
Prevelansi Sumbar Lebihi NasionalKetua Kolegium Neurologi Indonesia, Prof Syahrul mengatakan, penyakit Stroke adalah salah satu penyakit tidak menular sebagai penyebab kematian dan disabilitas tertinggi di dunia, umumnya Indonesia khususnya.
“Menurut data estimasi penyakit menunjukkan 1 dari 4 orang diperkirakan terkena stroke dalam hidupnya. Diperkirakan, setiap tiga detik ditemukan satu orang terkena stroke,” kata Syahrul.
Hal ini setara dengan 12 juta orang dalam setahun akan mengalami stroke dalam setengah juta di antaranya meninggal dunia akibat stroke.
Editor : Mangindo Kayo