PADANG (31/10/2025) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang mencatat adanya 22 kali gempa bumi yang terjadi di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) dan sekitarnya selama periode 24 hingga 30 Oktober 2025.
Meski cukup sering terjadi, BMKG memastikan bahwa seluruh gempa tersebut tidak ada yang dirasakan masyarakat karena memiliki kekuatan relatif kecil.
“Gempa bumi yang terjadi di Sumbar pada periode tersebut dipicu oleh aktivitas zona subduksi, Sesar Mentawai, dan Sesar Sumatra,” tulis BMKG Padang Panjang dalam keterangannya, Jumat.
Dari hasil analisis, 12 gempa memiliki magnitudo di bawah 3, sementara 10 gempa lainnya berada pada kisaran magnitudo 3 hingga 5.
Berdasarkan kedalaman, 14 gempa tercatat pada kedalaman kurang dari 60 kilometer (gempa dangkal), dan 8 gempa lainnya berada di kedalaman 60–300 kilometer.
BMKG menjelaskan, aktivitas gempa di wilayah Sumbar pada pekan terakhir didominasi oleh gempa berkekuatan kecil dan berpusat dangkal, yang umumnya tidak menimbulkan dampak signifikan di permukaan.Kendati demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi gempa bumi susulan, mengingat wilayah Sumatera Barat termasuk dalam zona rawan gempa akibat kompleksnya sistem sesar dan zona subduksi di sepanjang pantai barat Sumatera.
“Masyarakat tidak perlu panik, namun tetap perlu memahami langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami,” tulis BMKG menambahkan. (*)
 
                   
                   
                             
                             
                             
                             
                             
                             
                       
                       
                      