Proyek Pemerintah Kerap Dihadang Pembebasan Lahan

×

Proyek Pemerintah Kerap Dihadang Pembebasan Lahan

Bagikan berita
Dirjen Bina Marga Hediyanto W Husaini dan Guspardi Gaus (Wakil Ketua DPRD Sumbar) saat konsultasi Ranperda tentang Jalan yang tengah dibahas DPRD Sumbar. (istimewa)
Dirjen Bina Marga Hediyanto W Husaini dan Guspardi Gaus (Wakil Ketua DPRD Sumbar) saat konsultasi Ranperda tentang Jalan yang tengah dibahas DPRD Sumbar. (istimewa)

VALORAnews - Sejak dicanangkan sebagai Kawasan Wisata Bahari Terpadu (KWBT) Mandeh, medio Mei lalu, intensitas wisatawan yang datang berkunjung makin tinggi. Namun keterbatasan aksen jalan masuk menuju Mandeh, jadi hambatan tersendiri.

"Untuk itulah Pemkab Pesisir Selatan mengharapkan masyarakat untuk bisa mendukung upaya pemerintah ini guna membantu sarana dan prasarana, salah satunya adalah membantu pemerintah dalam hal pembebasan lahan jalan menuju KWBT Mandeh," ungkap Bupati Pessel, Nasrul Abit, Jumat (19/6/2015) malam, saat safari Ramadhan di Masjid Jamik Nanggalo, Painan.

Dikatakan, jalan menuju kawasan Mandeh akan dilakukan pelebaran hingga 12 meter. Selain itu, juga dilakukan persiapan pembangunan jalan dari Sei Pisang, Sei Pinang, Sei Nyalo dan Mandeh.

"Sehingga, wisatawan yang datang kekawasan Mandeh bisa juga melewati Padang dari Sei Pisang," terangnya.

Diungkapkan Nasrul, beberapa sarana lainnya juga akan dibangun di antaranya adalah pasar modern yang membutuhkan lahan masyarakat seluar 20 hektar. Nanti dilahan tersebut selain pasar modern juga akan dibangun sekolah, masjid dan sarana pendukung lainnya.

"Kita akui, dalam melaksanakan pembangunan lahan menjadi tanggungjawab pemerintah daerah dan masalah terberat yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan selama ini adalah pembebasan tanah untuk pembangunan infrastruktur dan investasi. Baik yang dilakukan oleh pemerintah, BUMN maupun swasta," terangnya.

"Tidak jarang, kegiatan pembangunan tidak terlaksana, karena tanahnya tidak tuntas. Padahal, tanah yang dibebaskan itu diberikan ganti rugi secara pantas sesuai dengan hasil apraisal," tambahnya.

Khusus untuk pengembangan kawasan Mandeh, terang Nasrul Abit, tidak lain adalah untuk masyarakat. Misalnya, pembangunan jalan dan jembatan yang berdampak positif terhadap ekonomi masyarakat. Begitu juga dengan pengembanganpariwisata mendunia tentu dapat membuka lapangan kerja, sekaligus memunculkan multipliyer efek ekonomi.

"Masyarakat hendaknya menyadari serta mendukung setiap program dan kegiatan pembangunan serta investasi yang dilaksanakan baik oleh pemerintah, BUMN maupun swasta. Hal itu semata-mata untuk kepentingan masyarakat. Setiap tahun, Pemkab selalu mengalokasikan anggaran untuk pembebasan tanah," ujarnya.

Pada kesempatan itu Nasrul juga memberikan bantuan sebesar Rp1,5 juta yang diterima langsung pengurus mesjid. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan Syafrizal Antoni, Kepala PSDA, Yusdi dan Kepala BPBD Pri Nurdin dan Camat Koto XI Tarusan Hadi Susilo. (lek)

Editor : Devan Alvaro
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini