Banyak lagi tokoh lainnya yang tak mungkin disebutkan satu persatu, karena demikian banyaknya orang orang hebat dari generas ke generasi dari ranah Minang yang permai dari dulu hingga kini.
Sebagian besar mereka bahkan sudah lahir dan eksis ketika belum ada Pemerintah Daerah, DPRD atau perguruan tinggi di Sumbar.
Semua tokoh dan orang-orang hebat itu, dari dulu hingga kini, mudah mudahan nanti akan kita jumpai nama dan siapa mereka dalam buku "1001 Tokoh Minang" yang saya dengar, sekarang sedang disusun oleh sebuah tim yang dipimpin oleh wartawan senior, penulis dan pemerhati sejarah, Hasril Chaniago.
Lalu, jika kini Sumatera Barat/Minangkabau dianggap makin sedikit melahirkan ulama dan tokoh hebat nasional, sebaiknya kita tak perlu membela diri.
Tetapi, perlu menjadi renungan bagi kita semua, apakah masyarakat Minang kini tak sehebat kakek-nenek kita yang minim sekolah tapi punya pandangan dan visi jauh ke depan melampaui kita yang hidup sekarang dan berpendidikan?Tentu tak elok jika kita hanya menyebut-nyebut kehebatan tokoh masa lalu yang kita tak sedikitpun berjasa atasnya, tetapi kita lalai memikirkan putra-putri masa depan Minang yang hebat pula sebagai legasi kita untuk Minang mendatang.
Kehebatan masa depan itu tentu bisa makin dapat diraih bila kehadiran Pemerintah daerah ikut mendorongnya.
Biarlah politik berjalan dengan nafasnya sendiri, tapi atas nama negeri yang "samalu sahino" atau atas nama "malu yang tak bisa dibagi," bersatu jugalah kita demi kemajuan dan kebaikan masyarakat, daerah dan ranah yang kita cintai ini. (*)