Manusia dan Allah

Foto Dr Emeraldy Chatra
×

Manusia dan Allah

Bagikan opini

Sebagian kecil terkoneksi secara intensif, terus menerus, tapi sebagian besar hanya terkoneksi secara parsial karena manusia juga membangun koneksi dengan tuhan-tuhan yang lain yang dapat menegasikan Allah dari pikiran manusia.

Dengan mengamati sistem komputer jaringan saya menganologikan manusia sebagai PC, laptop atau gadget yang terkoneksi kepada sebuah server maha besar, ‘server Allah’, yang dapat memonitor semua piranti komputer yang terhubung dengannya.

Koneksi tersebut nirkabel atau wireless, sehingga kita tidak pernah tahu dimana server itu ditempatkan.

Harusnya manusia hanya terkoneksi dengan ‘server Allah’, agar aman dari peretas, namun kenyataannya manusia juga menghubungkan dirinya, sadar atau tidak, dengan server-server lain yang jadi saingan ‘server Allah.’

Seperti Google Play Store yang memberi peringatan kepada pemakai android agar tidak mengunduh aplikasi yang bukan berasal dari dirinya, Allah pun sudah mengingatkan manusia agar tidak menghubungkan dirinya dengan server-server selain ‘server Allah.’

Sayangnya, manusia sering abai bahkan membangkang sehingga bermacam-macam virus atau trojan masuk ke dalam pikiran dan merusaknya.

Dengan hanya menghubungkan diri dengan ‘server Allah,’ manusia akan terproteksi oleh antivirus yang sudah tersedia di server tersebut.

Serangan virus malware atau spyware dari server lain tidak pernah berhenti kepada manusia, berlangsung setiap saat.

Itulah sebabnya mengapa manusia harus rajin meng-update antivirus dari ‘server Allah.’ Manusia wajib meng-update antivirus itu lima kali sehari semalam dan disunatkan untuk menambah di waktu lain.

Tanpa updating antivirus, manusia akan jadi korban virus-virus perusak yang menyusup diam-diam ke dalam pikirannya.

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini