Ada konstruksi baru yang dibangun dan ada konstruksi lama yang hilang.
Teori dekonstruksi ini dapat diarahkan untuk membangun metanarasi bahwa sebenarnya Quran pun sudah kehilangan keasliannya.
Tapi tunggu dulu.
Kita tidak boleh lupa bahwa move bahasa yang dialami Quran tidaklah bersifat total.
Tradisi hapalan yang menjadi wadah kehadiran Quran tidak serta merta hilang dengan adanya tulisan tertulis.
Hapalan yang diawasi dengan sangat ketat merupakan alat kontrol untuk memelihara keaslian nash-nya.Itulah sebabnya, mengapa ulama dengan cepat bisa mengatakan adanya ayat yang diselewengkan ketika orang berusaha mencetak Quran palsu.
Tugas kedua, mengembalikan iman sebagai salah satu bagian dari ontologi sains. Sebenarnya iman itu tidak pernah hilang dalam ontologi sains modern. Karena itu, ontologi sering disebut juga ‘keyakinan ontologis.’
Namun, keyakinan dalam sains modern diklaim bersumber dari logika-rasionalitas-empiris. Tidak transenden.
Pertanyaanya: apakah keyakinan yang hanya datang dari logika-rasionalitas-empiris itu mempunyai legitimasi? Siapa yang mengatakannya benar kalau bukan sesama ilmuwan?