Tanggulangi Stunting dengan Edukasi Gizi dan PMT Pangan Lokal Hewani

Foto Dr dr Zuhrah Taufiqa MBiomed
×

Tanggulangi Stunting dengan Edukasi Gizi dan PMT Pangan Lokal Hewani

Bagikan opini

Data yang diungkapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2019 mengindikasikan bahwa tingkat konsumsi telur, daging, susu, dan produk turunannya di Indonesia termasuk dalam kategori rendah secara global.

Hasil survei Susenas tahun 2022 menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi protein per kapita per hari mencapai 62,21 gram, namun konsumsi telur dan susu hanya sebesar 3,37 gram, daging 4,79 gram, dan ikan/udang/cumi/kerang sebesar 9,58%.

Kegiatan PMT berbahan pangan lokal yang disertai edukasi gizi dan kesehatan untuk perubahan perilaku diharapkan dapat mendorong kemandirian pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan.

Langkah intervensi ini diharapkan memberikan pemahaman yang mendalam akan peran penting protein hewani dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal anak-anak serta menjadi langkah nyata perbaikan gizi balita.

Dengan memastikan asupan gizi yang seimbang dan berkualitas, kita dapat memastikan bahwa anak-anak mendapatkan nutrisi yang mereka perlukan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Dibutuhkan komitmen bersama semua pihak untuk mengatasi masalah stunting secara spesifik dengan fokus pada aspek protein hewani.

Dengan memperkuat pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konsumsi protein hewani dalam MP ASI, serta dukungan penuh dari pemerintah dan pihak terkait dalam implementasi kebijakan dan program-program gizi yang relevan termasuk kegiatan PMT disertai edukasi gizi dan kesehatan, kita dapat mengambil langkah signifikan menuju penurunan angka stunting.

Dengan demikian, kita dapat bersama-sama menciptakan generasi emas yang kuat, sehat, berkualitas, dan bebas dari dampak stunting.

Kesadaran dan kerjasama ini menjadi kunci untuk memastikan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Indonesia. (*)

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini