"Environmental" mengidentifikasi isu-isu lingkungan yang dapat mempengaruhi operasi bisnis, seperti perubahan iklim, regulasi lingkungan, dan praktik keberlanjutan.
"Legal" mencakup pemahaman terhadap kerangka hukum dan regulasi yang mengatur industri dan bisnis.
Menurut Johnson et al. (2008), analisis PESTEL membantu organisasi mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang penting dan merumuskan strategi yang responsif terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam proses analisis dan pemahaman masalah. Humas harus berkomunikasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk karyawan, pelanggan, investor, dan media.
Menurut Cutlip et al. (2006), komunikasi yang terbuka dan transparan membantu mengumpulkan informasi yang relevan dan membangun kepercayaan di antara pemangku kepentingan.
Komunikasi dua arah juga esensial untuk memahami masalah secara menyeluruh. Dengan mendengarkan umpan balik dari audiens, Humas dapat memperoleh wawasan yang lebih dalam tentang persepsi dan harapan mereka.Hal ini memungkinkan Humas untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terlihat pada pandangan pertama dan menyesuaikan strategi sesuai kebutuhan.
Setelah melakukan analisis dan memahami masalah, langkah berikutnya adalah menyusun perencanaan strategis.
Perencanaan ini harus didasarkan pada hasil analisis dan mempertimbangkan semua faktor yang telah diidentifikasi.
Menurut Wilcox dan Cameron (2009), perencanaan strategis yang baik mencakup tujuan yang jelas, strategi yang terukur, dan taktik yang tepat.
