Dalam proses perencanaan, Humas perlu menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART).
Tujuan ini harus selaras dengan visi dan misi organisasi serta mencerminkan hasil dari analisis masalah. Dengan tujuan yang jelas, Humas dapat menyusun strategi yang fokus dan efektif.
Strategi adalah rencana aksi untuk mencapai tujuan. Strategi harus didasarkan pada analisis masalah dan mempertimbangkan semua variabel yang mempengaruhi situasi.
Taktik adalah tindakan spesifik yang akan diambil untuk melaksanakan strategi. Taktik ini harus dirancang untuk mengatasi masalah yang telah diidentifikasi dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sebagai contoh konkret, kita dapat melihat bagaimana analisis dan pemahaman masalah memainkan peran penting dalam mengatasi krisis di Indonesia.
Salah satu kasus yang menonjol adalah krisis Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang dimulai pada tahun 2006.Krisis ini terjadi akibat semburan lumpur panas dari sumur pengeboran gas yang dikelola oleh PT Lapindo Brantas.
Kejadian ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah dan berdampak pada ribuan warga yang harus direlokasi.
Dalam menghadapi krisis ini, PT Lapindo Brantas harus melakukan analisis situasi yang mendalam untuk memahami masalah dan dampaknya.
Mereka perlu mengidentifikasi isu-isu utama seperti kerusakan lingkungan, dampak sosial dan ekonomi, serta persepsi negatif publik.
