Padang Menuju Kota Pintar: Antara Ambisi dan Kenyataan

Foto Muhibbullah Azfa Manik
×

Padang Menuju Kota Pintar: Antara Ambisi dan Kenyataan

Bagikan opini
Ilustrasi Padang Menuju Kota Pintar: Antara Ambisi dan Kenyataan

Kota ini telah mengembangkan portal Padang Smart City, sistem perizinan terpadu, dan mekanisme pembayaran pajak secara daring.

Namun, hasil penilaian dari program Gerakan Menuju 100 Smart City yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan bahwa Padang belum masuk dalam jajaran 20 kota dengan indeks kesiapan tertinggi.

Dibandingkan dengan kota-kota seperti Surabaya, Bandung, atau Semarang, Padang tertinggal dalam hal integrasi sistem digital dan pemanfaatan data besar untuk pengambilan kebijakan.

Surabaya, misalnya, telah memanfaatkan sensor cerdas untuk manajemen lalu lintas dan sampah kota, serta memiliki platform tunggal yang mengintegrasikan berbagai layanan publik.

Pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang terpilih, Fadly Amran dan Maigus Nasir, mengusung visi untuk menggerakkan segala potensi kota berbasis agama dan budaya menuju kota yang maju dan sejahtera.

Dalam program kampanyenya, mereka menekankan pentingnya pengembangan Padang sebagai kota pintar dan sehat, peningkatan pelayanan publik berbasis teknologi informasi, pembangunan infrastruktur digital yang mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif dan UMKM, serta peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Visi mereka juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan kota.

Namun, tantangan yang dihadapi tidak sedikit. Padang masih kekurangan grand design yang komprehensif, serta minim keterlibatan komunitas teknologi lokal.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa hanya sekitar 43 persen UMKM di Padang yang telah memanfaatkan platform digital, sementara kota seperti Semarang telah mencapai angka di atas 60 persen.

Jika dibandingkan dengan Yogyakarta yang memiliki struktur koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang kuat dan peta jalan transformasi digital yang matang, Padang tampak masih terpaku pada pendekatan sektoral dan tidak menyeluruh.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini