Sebaliknya orang yang punya mental kaya, sekalipun dari keluarga miskin, akan kaya. Ia akan kaya kalau berada di lingkungan kaya kalau punya mental kaya.
Mental itu berkaitan dengan pandangan hidup dan prilaku seseorang.
Orang bermental miskin memandang hidup sebagai kesempatan untuk meraup segala-galanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Ia punya keserakahan tinggi.
Walaupun kenyataannya sudah banyak uang, secara mental ia tetap miskin dengan pandangan hidup seperti itu. Mungkin sekarang ia kaya, tapi ada waktunya ia akan jadi gembel.
Sebaliknya anak orang kaya yang punya mental kaya tidak terlalu berharap kepada warisan orang tuanya. Ia akan membangun dirinya sendiri, mempunyai prilaku orang kaya dan akan kaya atas inisiatif sendiri.
Seseorang disebut punya mental kaya kalau dalam pikirannya ia adalah orang yang selalu ingin memberi, bukan meminta apalagi meraup semuanya demi dirinya.
Ia bukan orang serakah. Ia berpikir dan bekerja untuk dapat memberi kepada orang lain.Orang-orang Yahudi kaya banyak yang punya mental kaya seperti itu. Mereka menggunakan uangnya untuk kepentingan orang banyak, tidak menikmatinya sendiri.
Rupert Murdoch, raja media, orang Yahudi, punya kekayaan melebihi kekayaan Ratu Elizabeth. Ia punya rumah mewah dan mobil-mobil mewah di berbagai kota besar di dunia.
Tapi ia tidak pernah tinggal di rumah itu dan tidak menggunakan mobil mewahnya. Ia selalu menginap di hotel bintang 3 dan naik taksi. Orang yang tidak kenal pasti tidak menyangka karena jasnya lusuh.