Risiko ini muncul ketika indikator keberhasilan lebih banyak bersandar pada pelaporan, bukan pengalaman nyata warga.
Di sinilah pentingnya peran media, LSM dan akademisi untuk terus menjadi mitra kritis.
SPM sejatinya bukan soal peringkat.
Ia adalah upaya memanusiakan kebijakan: memastikan ibu hamil mendapatkan layanan kesehatan, anak-anak bisa belajar di kelas yang layak, dan warga hidup tanpa rasa takut di lingkungan mereka sendiri.
Ketika indikator-indikator itu terpenuhi secara merata, barulah bisa dikatakan bahwa penghargaan telah menemukan maknanya.
Untuk itu, kita berharap SPM Awards 2025 bukan akhir, melainkan awal dari babak baru bagi Kota Padang.Pemerintah kota perlu menjaga momentum ini untuk mendorong reformasi pelayanan yang lebih partisipatif, adaptif dan berkelanjutan.
Sebab, tak ada yang lebih konkret dari sebuah keberhasilan pemerintahan daerah selain rasa aman, sehat, dan percaya yang dirasakan langsung oleh warganya.
Pada akhirnya, prestasi Kota Padang ini adalah pengingat bahwa pelayanan dasar bukan slogan kampanye atau jargon teknokratik.
Ia adalah inti dari fungsi negara: melayani.