Selanjutnya, adalah merehabilitasi Tempat Pembuangan Akhir sampah guna efektif dan efesien operasional di TPA.
Untuk Ruang Terbuka (RTH) Pj Walikota Pekanbaru selalu mengintruksikan pemeliharan tanaman harus selalu di rawat secara baik, merehabilitasi RTH, mengajak dan mengimbau masyarakat akan pentingnya pohon di pemukiman.
"Kemudian yang terbaru adalah memasukkan mata pelajaran muatan lokal terkait pentingnya menjaga kebersihan dan pendidikan tentang pemilahan sampah organik dan non organic di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SMP)," terbangnya.
Kemudian, dukungan anggaran untuk Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan berupa Program Perencanaan Lingkungan Hidup dengan total anggaran Rp. 504.100.000,- , Program Pengendalian Pencemaran dan / atau Kerusakan Lingkungan Hidup dengan anggaran Rp.439.153.813,- dan Program Pengelolaan Persampahan dengan anggaran Rp. 93.017.038.083,-
"Dengan sinerginya Pj Walikota pekanbaru akan pengelolaan lingkungan/ kebersihan di tahun 2023 ini pekanbaru mendapatkan sertifikat Adipura memenuhi syarat peningkatan kinerja Pengelolaan Sampah yang signifikan. Sertifikat Adipura ini merupakan salah satu dari penghargaan Adipura," pungkasnya.
Sejarah Pekanbaru Terakhir Menerima Piala AdipuraDi akhir masa jabatannya sebagai Walikota Pekanbaru, Herman Abdullah mempersembahkan kado indah bagi warga Kota Pekanbaru, dengan 3 penghargaan tingkat nasional di bawa pulang dari Istana Negara, ke Kota Bertuah.
Salah satunya penghargaan yang diberikan adalah Anugrah Adipura 2013-2014, penghargaan Anugrah Adipura tersebut menjadi penghargaan yang ke-7 (tujuh) secara berturut dan menjadi penghargaan terakhir yang diterima Pekanbaru sampai Tahun 2022.
Mulai Tahun 2014, Penghargaan Anugrah Adipura Tahun 2014-2015, kota Pekanbaru tidak dapat lagi anugerah Adipura.
Salah satu sebabnya, penilaian adipura sudah mengalami perubahan, dimana penilaian tidak lagi secara parsial melainkan komprehensif, yang menyertakan penilaian terhadap visi kepala daerah dan partisipasi masyarakat.
Editor : Devan Alvaro