Banyak pertanyaan yang disampaikan peserta, berkaitan dengan penentuan harga pokok produksi. Ternyata, karena minimnya literasi keuangan pengusaha muda, terdapat banyak kesalahan dalam penentuan harga pokok di antaranya tidak memperhitungkan biaya tenaga kerja dan overhead.
Semuanya dibahas bersama oleh peserta bersama narasumber, sehingga peserta mampu untuk menghitung harga pokok produk yang mereka hasilkan dengan benar.
Pada hari kedua, materi difokuskan untuk menghitung Break Event Point (BEP) atau titik impas yang disampaikan Eka Fauzihardani. Peserta diberikan materi bagaimana cara menentukan titik impas, agar pengusaha muda dapat merencanakan target laba serta tidak mengalami kerugian.
Pengusaha muda yang tergabung dalam HIPMI PT UNP, tampak antusias mengikuti kegiatan ini mengingat ini pertama kalinya mereka mendapatkan pengetahuan literasi keuangan yang tidak pernah didapatkan sebelumnya.Mereka juga menantikan kegiatan lanjutan, sehingga dapat lebih meningkatkan literasi keuangan pengusaha muda ini, sesuai dengan slogan mereka "Pengusaha Pejuang, Pejuang Pengusaha." (*)
Editor : Mangindo Kayo