AGAM (5/9/2024) -- Kecakapan memasak randang, harus terusi diwariskan dari generasi ke generasi Minangkabau. Terlebih, kuliner ini telah dinobatkan sebagai makanan terenak di dunia versi CNN Go.
"Saya berharap, tradisi marandang ini terus diturun-temurunkan. Jangan sampai generasi muda kita atau anak-anak gadis Minang, hanya tahu lezatnya randang, tapi tidak tahu cara membuatnya," ungkap Gubernur Sumbar, Mahyeldi.
Hal itu disampaikan Mahyeldi saat membuka Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024 di Nagari Pasia Laweh, Palupuah, Kabupaten Agam, Kamis.
Mahyeldi mengatakan, marandang memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari.
Proses memasak randang yang penuh ketelitian dan kesabaran adalah cerminan dari kehidupan yang memerlukan kerja keras, ketabahan, dan kerjasama.
"Randang yang diakui dunia sebagai salah satu makanan terenak, adalah kebanggaan kita bersama. Oleh karena itu, melestarikan dan mempromosikan budaya marandang adalah tanggung jawab kita bersama," ucap Mahyeldi.Dikesempatan itu, dia juga menyampaikan apresiasi kepada Himpunan Pengusaha Randang Minangkabau (HIPERMI), yang telah menggelar Festival Budaya Marandang Minangkabau 2024, yang mengikutisertakan pelaku usaha randang dan masyarakat di Nagari Pasia Laweh, Kecamatan Palupuah.
"Iven seperti ini mesti kita dorong agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Mari kita jadikan festival marandang Minangkabau ini sebagai momentum untuk memperkuat identitas kita, mempererat tali persaudaraan, dan memajukan pariwisata serta ekonomi daerah," ajaknya.
Sementara itu, Kepala Kanwil DJPb Sumbar, Syukriah yang juga Ketua Pembina HIPERMI, mengaku bangga bisa hadir bersama-sama masyarakat Minangkabau khususnya di Nagari Pasia Laweh, Kabupaten Agam ini.
"Oleh sebab itu ke depan HIPERMI dapat menjadi harapan sebagai salah satu wadah sarana untuk bersama-sama mengembangkan potensi yang sangat kaya, dan untuk menyejahterakan masyarakat di Sumbar," kata Syukriah.
Editor : Mangindo Kayo