Apalagi mereka 3 dari Solok dan satu lagi dari Pariaman, sebagai angkatan pertama FK UNP belum menerima Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Kondisi demikian, ke-4 mahasiswa semeter III tersebut diberi suport pihak kampus agar tetap semangat kuliah.
Keterbatasan biaya menjadi salah satu momok menakutkan bagi mereka yang ingin kuliah, KIP salah satu solusi dalam mencapai cita-cita anak bangsa.
Oleh karena itu, Yeni sangat berharap agar pihak yang berkempentingan, misalnya anggota DPR RI menambah kuota KIP untuk Sumatera Barat.
“Itu perlu dilakukan. Soalnya ada salah satu dari adik kita, Fariz Ananda Putra dua kali lolos di Unand, terpaksa mundur sebab tidak mendapatkan KIP,” ungkap Yeni.Penerima beasiswa ini, dititip pesan oleh Yeni, bagaimana mereka punya tanggungjawab, juga menjadi anak-anak memiliki karakter bagus, seperti saling berbagi dan saling peduli.
“Harapannya, bagaimana mereka semua tidak hanya meminta, akan tetapi bisa berusaha untuk mendapatkan tambahan agar cita-cita mereka tercapai,” harap Yeni. (*)
Editor : Mangindo Kayo