Penerima BKK Siswa SMA Sederajat di Bukittinggi jadi Bersyarat, Ini Kata Dua Kepala Sekolah

×

Penerima BKK Siswa SMA Sederajat di Bukittinggi jadi Bersyarat, Ini Kata Dua Kepala Sekolah

Bagikan berita
Kepala SMK Negeri 1 Kota Bukittinggi, Gustian Budiarto. (hamriadi)
Kepala SMK Negeri 1 Kota Bukittinggi, Gustian Budiarto. (hamriadi)

BUKITTINGGI (14/4/2025) - Pemko Bukittinggi putuskan di tahun 2025 ini, penerima Bantuan Keuangan Khusus (BKK) adalah siswa yang keluarganya terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kebijakan ini, akan berimbas pada jumlah penerima manfaat program yang diperuntukan bagi siswa SMA, SMK dan SLB Negeri maupun swasta ber-KTP di kota wisata itu.

“Pemberian BKK hanya bagi siswa masuk DTKS mungkin jumlahnya tidak lagi banyak, dari penerima BKK yang tercatat sebelumnya 490 siswa,” ungkap Kepala SMK Negeri 1 Kota Bukittinggi, Gustian Budiarto di Bukittinggi, Senin.

Berkurangnya BKK, terang dia, berpotensi membuat pihak sekolah kelabakan. Karena, keuangan untuk mendukung kegiatan operasional sekolah setia ptahunnya dipastikan dananya tersedia, salah satunya dari BKK tersebut, kini bakalan berkurang drastis.

Padahal, secara idealnya, dana dibutuhkan untuk mendukung pendidikan per siswa per tahun senilai Rp5 juta.

“Sebenernya, pemberian BKK dari Pemerintah Kota Bukittinggi bagi seluruh siswa yang merupakan warga Bukittinggi, sangat lah membantu operasional sekolah,” terang dia.

Dengan jumlah siswa 490 dapat BKK senilai Rp185.000 per orang mencapai Rp90.650.000 per bulannya. Jika per tahun akan berjumlah Rp1.087.800.000.

Disampaikan, data saat ini masuk dari siswa memiliki DTKS masih berproses. Kalau sudah final, kemungkinan jumlahnya kurang dari 100 siswa sebagai penerima BKK untuk tahun 2025 ini.

Untuk diketahui, dana BOS siswa SMK per siswa per tahun sebesar Rp1.600.000. Jumlah siswa SMK Negeri Bukittinggi 1.952 orang, sehingga total BOS setahun didapatkan Rp3.123.200.000.

“Di SMKN 1 dana yang dibutuhkan mendukung seluruh kegiatan operasional sekolah Rp6 miliar per tahun. Sedangkan dana BOS tersedia sekitar Rp3 miliar,” paparnya.

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini