Diketahui, aliran air sungai di sepanjang sekitar 2 kilometer dibersihkan pagi itu, merupakan jalur vital yang mengalir langsung ke Batang Agam.
Sungai besar membelah Kota Bukittinggi ini, jika tersumbat, bukan hanya air yang meluap ke jalanan, justru potensi banjir bisa mengancam kawasan padat penduduk di sekitar aliran sungai.
Kata Efriadi, pembersihan aliran sungai dilakukan dengan cara mengangkat tumpukan sampah plastik, dedaunan, dan lumpur yang selama ini mengendap di dasar sungai.
Goro guna membersihkan aliran Batang Agam itu, juga ikut turun langsung wali kota, wakil wali kota Bukittinggi dan sejumlah OPD lainnya.Kegiatan Goro sendiri hendaknya tak sebagai kegiatan seremonial semata. Akan tetapi rutinitas yang dapat membudaya di tengah masyarakat. (*)
Editor : Mangindo Kayo