“Mari kita buktikan kepada dunia bahwa Minangkabau itu luar biasa. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh mahasiswa atas aspirasi yang telah disampaikan.”
“Dengan segala kekurangan yang ada, ke depan Insya Allah kita perbaiki bersama. Mari bergandengan tangan, bersama-sama kita bangun Ranah Minang tercinta,” tambahnya.
Dalam pesannya, Vasko juga mengingatkan mahasiswa untuk terus menjaga semangat kritis dan solidaritas, serta tidak mudah terprovokasi pihak luar yang ingin memperkeruh suasana.
Ia menekankan bahwa aksi damai harus tetap menjadi cermin bahwa masyarakat Minang mampu menyampaikan aspirasi dengan santun dan penuh adab.
Pada momen itu, sejumlah anggota DPRD Sumbar, turut membaur bersama para peserta aksi. Di antaranya, Evi Yandri Rajo Sulaiman dari Partai Gerindra, Nanda Satria dari Partai Nasdem, Albert Hendra Lukman dari PDI Perjuangan serta lainnya serta perwakilan fraksi lainnya yang hadir.
Tuntut 14 Anggota DPR dari Sumbar
Koordinator Umum Cipayung Plus Sumbar, Taufiqul Hakim menyebut, tuntutan utama adalah meminta pertanggungjawaban DPR-RI, khususnya wakil rakyat dari daerah pemilihan Sumbar.“Ada 14 anggota DPR-RI asal Sumbar, tapi ketika negeri gonjang-ganjing, mereka tidak menunjukkan kepedulian. Jika dalam 1x24 jam mereka tidak meminta maaf, eskalasi aksi akan bertambah, termasuk menuntut partai untuk mencopot 14 anggota DPR-RI dari Sumbar di Senayan,” ujarnya.
Selain desakan permintaan maaf, massa juga menuntut percepatan pembahasan RUU Perampasan Aset yang dinilai terlalu lama terbengkalai.
Mereka memberi batas waktu satu bulan untuk pengesahan di tingkat nasional. Massa juga meminta transparansi terhadap tindak lanjut setiap tuntutan melalui media sosial agar publik dapat mengawasi.
Editor : Mangindo Kayo