Sementara itu, Ketua SI Sumbar, Mukhlis Mansyur mengatakan, SI bukanlah lembaga partai politik dan tidak akan berpolitik.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis menyampaikan, keberadaan SI akan sesuai apa founding father harapkan.
Diketahui, SI dicetuskan oleh Haji Samanhudi, yang mendirikan Sarekat Dagang Islam (SDI) pada 16 Oktober 1905 di Surakarta untuk melindungi pedagang pribumi.
Setelah itu, organisasi ini berkembang dan menjadi Sarekat Islam di bawah kepemimpinan tokoh seperti H.O.S. Tjokroaminoto dan Hasan Ali Surati, yang memperluas perjuangan ke ranah sosial dan politik. (*) Editor : Mangindo Kayo