Wawako Hantarkan Rancangan APBD Padang 2026, Belanja Daerah Berkurang Setengah Triliun Lebih, Ini Dampaknya

×

Wawako Hantarkan Rancangan APBD Padang 2026, Belanja Daerah Berkurang Setengah Triliun Lebih, Ini Dampaknya

Bagikan berita
Ketua DPRD Padang, Muharlion didampingi para wakil ketua, Mastilizal Aye, Osman Ayub dan Jufri terima hantaran Rancangan APBD 2026 dari Wawako Padang, Maigus Nasir dalam rapat paripurna, Senin. (humas)
Ketua DPRD Padang, Muharlion didampingi para wakil ketua, Mastilizal Aye, Osman Ayub dan Jufri terima hantaran Rancangan APBD 2026 dari Wawako Padang, Maigus Nasir dalam rapat paripurna, Senin. (humas)

“Target PAD 2026 ini, sama dengan target yang telah disepakati pada KUA-PPAS Tahun 2026,” ungkap Maigus

Sementara, pendapatan transfer pada KUA-PPAS disepakati sebesar Rp1,87 triliun, akhirnya disesuaikan jadi Rp1,53 triliun. Berkurang sebesar Rp345,8 miliar atau turun 18,4%.

Berkurang sebesar 18,4 persen ini, ungkap Maigus, merujuk Surat Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan No: S-62/PK/2025 tentang penyampaian rancangan alokasi transfer ke daerah tahun 2026.

Kemudian, berdasarkan surat kepala Bapenda Provinsi Sumatera Barat perihal penyampian pagu bagi hasil pajak provinsi pada Perubahan APBD Sumbar Tahun 2025 yang secara total, pendapatan daerah berkurang sebesar Rp345,8 miliar rupiah atau turun 11,52 % dari semula Rp3 triliun jadi Rp2,65 triliun.

Untuk penerimaan pembiayaan daerah, urai Maigus, pada KUA-PPAS telah disepakati sebesar Rp340,5 miliar yang bersumber dari perkiraan Silpa tahun 2025 sebesar Rp81 miliar dan rencana pembiayaan utang daerah sebesar Rp259,5 miliar.

“Setelah memerhatikan perkembangan pelaksanaan APBD 2025 dan kemampuan keuangan daerah untuk pembayaran utang di tahun 2027 sampai dengan 2029, maka pada Rancangan APBD tahun 2026, diproyeksikan Silpa Tahun 2025 jadi sebesar Rp65,9 miliar,” ungkap Maigus.

“Catatan untuk penurunan perkiraan Silpa tahun 2025 ini, Padang tidak jadi melakukan pinjaman sebesar Rp37,4 miliar di tahun 2025.”

“Sedangkan rencana pinjaman di tahun 2026, disesuaikan kembali jadi Rp81,4 miliar, sehingga penerimaan pembiayaan tahun 2026 disesuaikan dari Rp340,5 miliar jadi Rp147,4 miliar atau menurun sebesar Rp193 miliar,” tambahnya.

Dari uraian itu, ungkap Maigus, terjadi penurunan penerimaan daerah yang bersumber dari penurun pendapatan transfer sebesar Rp345,8 miliar ditambah penyesuaian penerimaan pembiayaan sebesar Rp193 miliar.

“Sehingga, secara total penerimaan daerah pada Rancangan APBD yang kami sampaikan ini menurun sebesar Rp538,9 miliar dari penerimaan daerah yang telah kita sepakati pada KUA-PPAS tahun 2026,” tukas Maigus.

Editor : Mangindo Kayo
Bagikan

Berita Terkait
Terkini