Dibagian lain, kata Rusli, makin tumbuh suburnya paham-paham keagamaan yang selalu mengatasnamakan agama dalam tindakannya. Padahal, apa yang dilakukannya justru bertentangan dengan nilai-nilai agama itu sendiri.
Katanya menegakkan syariat Islam, tapi melakukan kekerasan, membunuh orang yang tidak berhak dibunuhnya, mengkafirkan Islam sendiri yang tidak sepaham dengan mereka.
"Selain itu, kita menyayangkan munculkan gerakan-gerakan transnasional yang tidak mengakui dasar dan bentuk negara Republik Indonesia. Gerakan dibungkus dengan atas nama, kepentingan agama, dengan nilai-nilai agama, tapi sesungguh adalah kepentingan politik dari gerakan transnasional itu sendiri," tambah Rusli Intan Sati.
Dari berbagai kondisi itu, kata Rusli, Ansor Sumbar merasa perlu membekali generasi muda Islam untuk memahami berbagai tantangan yang tengah dihadapi. Kita tidak ingin generasi muda, generasi masa depan dirusak oleh kepentingan-kepentingan yang ingin menghancur Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.Bagi Ansor, NKRI ini sudah bentuk final dari Indonesia. Empat pilar kebangsaan, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 harus terus disosialisasikan, dipertahankan dan dijaga dari serangan pihak manapun. (kyo)
Editor : Devan Alvaro