VALORAnews - Ketua DPD RI, Irman Gusman menyatakan, pidato Presiden RI, Joko Widodo yang menyebutkan tempat kelahiran Presiden Soekarno di Blitar, tak perlu jadi bahan bully-an (pergunjingan-red). Tetapi, ini adalah momentum yang tepat untuk memastikan banyak hal di negara ini dalam hal persejarahan.
"Bung Karno itu adalah orang besar. Beliau sudah menjadi milik bangsa. Sudah saatnya, bangsa ini memastikan banyak hal dalam perjalanan sejarahnya," ungkap Irman Gusman usai menerima kunjungan wakil gubernur Seoul, Korsel, Jumat (5/6/2015).
Menurut Irman, dirinya merupakan salah seorang yang juga meyakini Bung Karno itu lahir di Blitar, walau ada juga yang menyebut di Surabaya.
Irman pun mengurai perilaku orang kita dulu, yang lebih suka menyebutkan identitas kelahirannya, dari daerah yang telah diketahui publik secara umum. Senator asal Sumatera Barat ini pun, mencontohkan tanah kelahirannya yang di Nagari Guguak Tinggi, Kecamatan IV Koto.
"Kampung kelahiran saya itu sebenarnya di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Tapi, kadang saya lebih suka menyebutkannya dengan Bukittinggi, karena lebih mudah dikenal secara cepat oleh orang banyak," kata Irman mengilustrasikan budaya masyarakat Indonesia secara umum.
"Begitu juga halnya dengan orang dari Purbalinga, Sragen dan lainnya. Warga daerah itu pasti lebih sering menyebut kelahirannya dari Solo," tambahnya.Irman juga meyakini, pidato Presiden Joko Widodo yang sampai dua kali menyebut kelahiran Bung Karno di Blitar, punya argumentasi yang kuat juga.
"Mari lah kita jadikan momentum ini sebagai titik untuk memastikan banyak hal di negara kita tercinta ini. Banyak hal tentang tokoh-tokoh kita yang masih tak jelas kelahiran ataupun dimana di kuburnya. Seperti Tan Malaka yang tak jelas kuburannya sampai sekarang," ajak Irman Gusman. (kyo)