Melahirkan Seorang Pemimpin Itu Tak Mudah

×

Melahirkan Seorang Pemimpin Itu Tak Mudah

Bagikan berita
Korwil Sumatera PP GP Ansor, Rahmat Hidayat Pulungan, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) Dr. Muhammad Aqil Irham, Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Rusli Intan Sati, Wakil Ketua PWNU Sumbar Suardiwan saat memberikan keter
Korwil Sumatera PP GP Ansor, Rahmat Hidayat Pulungan, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor) Dr. Muhammad Aqil Irham, Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Rusli Intan Sati, Wakil Ketua PWNU Sumbar Suardiwan saat memberikan keter

VALORAnews - Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), Muhammad Aqil Irham mengungkapkan, filosofi Minangkabau Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) sangat sesuai dengan paham yang dikembangkan Gerakan Pemuda Ansor yang merupakan anak kandung Nahdlatul Ulama.

"Filosofi ini menegaskan, bagaimana adat (budaya) dengan agama, tumbuh dan berkembang di ranah Minang secara beriringan," ungkap Muhammad Aqil Irham saat pembukaan Konferensi Wilayah XI Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat, Sabtu (6/6/2015) di Balai Latihan Transmigrasi Padang.

Konferwil dihadiri juga Wakil Ketua PWNU Sumbar Suardiwan, Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Rusli Intan Sati, pengurus PW GP Ansor Sumbar dan utusan dari PC GP Ansor di Sumbar.

Dikatakan, pengembangan Islam dengan pendekatan kultur masyarakat, sudah dicontohkan oleh para ulama nusantara yang penuh dengan semangat rahmatan lil'alamin. Ternyata, penyebaran Islam dengan pendekatan ini berhasil, seperti di Jawa dikenal dengan Walisongo.

"Dengan filosofi ABS-SBK tersebut potensi Ansor untuk berkembang besar di Sumbar," katanya.

Masa khidmat PP GP Ansor saat ini, adalah fokus terhadap visi besar Ansor, merevitalisasi nilai-nilai Ahlussunnah Waljamaah dan sistem kaderisasi. Kedua visi Ansor ini, mampu dilaksanakan membumikannya di nusantara.

"Melalui majelis zikir rijalul Ansor yang tumbuh di berbagai tingkatan kepengurusan Ansor, mampu membentengi umat dari serangan anti tahlilan, yasinan, maulud dan lainnya," kata Aqil.

Aqil mengakui, saat ini hampir tidak ada hari bagi anak-anak Ansor tanpa kegiatan Islam Ahlussunnah Waljamaah. Ansor membenteng warga NU yang sekarang sudah banyak kelompok yang mengatakan, ajaran NU itu sesat. Berbagai kegiatan yang dilakukan di kalangan warga NU semakin banyak yang menuding sesat, maka Ansor melalui Rijalul Ansornya terbukti mampu membentenginya.

"Untuk itu, Ansor di Sumbar harus terus berkibar," tutur Aqil.

Terkait dengan proses sistem kaderisasi, saat ini Ansor terus menertibkannya. Konferwil ini juga merupakan kaderisasi melahirkan pemimpin. Pemimpin yang dilahirkan itu harus siap menghadapi masalah, tantangan dan mampu menyelesaikan masalah.

Editor : Devan Alvaro
Tag:
Bagikan

Berita Terkait
Terkini