Bangunan itu bernama Surau Perempuan karena pada awalnya memang digunakan tempat ibu-ibu mengaji. Tapi, saat itu aktivitas ibu-ibu sudah lama berhenti dan terkesan tidak terpakai lagi. Lokasinya pun tidak jauh dari kantor Wali Nagari, hanya berjarak 50 m. Dan juga berada di lokasi yang ramai dan mudah diakses oleh siapapun karena di pinggir jalan utama Nagari.
Maka, melalui kesepakatan dengan pengelola Surau Perempuan, jadilah tempat ibu-ibu mengaji sebagai perpustakaan Nagari Manggopoh. Gedung itu pun dibenahi agar lebih representatif sebagai sebuah pustaka.
Pada tahun anggaran 2019, selain menambah buku, rak-rak buku diperbanyak. Dia pun menunjuk petugas pustaka dan melengkapi dengan peralatan lain seperti sebuah unit komputer agar pengarsipan buku dan katalog lebih terkomputerisasi.
Berbarengan dengan itu, perhatian pemerintah terhadap pustaka desa meningkat. Dan perpustakaan Nagari Manggopoh ditetapkan sebagai pilot project perspustakaan berbasis inklusi, dimana seluruh masyarakat terlibat dalam kegiatan pustaka.
Dalam program itu, Perspustakaan Nasional melatih petugas dalam pengelolaan pustaka dan melengkapi dengan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.
Adanya program Perpustakaan Nasional dan komitmen Nagari membuat kegiatan perpustakaan desa Nagari Manggopoh begitu menggeliat. Setiap hari ada saja yang berkunjung ke pustaka, baik dari anak anak sekolah maupun masyarakat umum. Kegiatan pelatihan nagari pun melibatkan perpustakaan sebagai wujud program perpustakaan berbasis inklusi.Itu pula yang membuat Wali Nagari ingin membangun gedung perpustakaan yang permanen. Hal itu didukung adanya halaman kantor Nagari yang cukup luas sehingga dapat dibangun gedung pustaka.
Maka, melalui Musyawarah Nagari penyusunan Rencana Kegiatan Pemerintah (RKP) Tahun 2021, pembangunan gedung pustaka menjadi prioritas. "Total anggaran yang disediakan untuk pembangunan gedung pustaka sebesar 160 juta rupiah," ucap Ridwan.
Pada tahun 2021, Pembangunan Gedung Perpustakaan dilangsungkan. Dengan dana sebesar 160 juta rupiah , bangunan lantai satu dapat diselesaikan dan bisa dipergunakan. "Memang baru lantai satu, tapi ruang yang tersedia sudah bisa digunakan. Kita akan terus anggarkan untuk penyelesaian Gedung Pustaka ini. Lantai dua akan dimanfaatkan untuk ruangan membaca dan diskusi," tambah Wali Nagari.
Kini perpustakaan Nagari telah menjadi center of excelentnya Nagari Manggopoh. Beragam aktivitas literasi juga terselenggara. Selain aktivitas membaca, ada kegiatan pelatihan, lomba kali grafi, lomba mewarnai yang rutin dihadiri anak anak PAUD se-Nagari Manggopoh dan beragam aktivitas lainnya. Perpustakaan Nagari Manggopoh bahkan berkerjasama dengan Bawaslu Kabupaten Agam menggelar sosialisasi peran masyarakat dalam mengawasi pemilu.