Anak yang kekurangan kasih sayang akan mencoba untuk menutup diri mereka. Hal ini terjadi karena anak yang tidak mempunyai tempat untuk bercerita sehingga terbiasa untuk menyimpan semuanya sendiri.
Begitupun dengan pelaku, bisa saja karena tidak mempunyai perhatian yang cukup dengan gaya hidup yang dibebaskan atau sebaliknya, terlalu dibatasi membuat anak mencoba untuk mencari pelampiasan lain dengan salah satunya melakukan kekerasan.
Faktor lain yang membuat fenomena ini marak terjadi yaitu adanya perkembangan teknologi yang cepat, tanpa ada pengimbangan dari pengguna. Semua hal sudah sangat mudah untuk diperoleh.
Terlebih pada zaman sekarang sudah tidak ada batasan umur dalam menggunakan ponsel pintar sekalinya itu adalah anak SD.
Kurangnya pengawasan dari orang tua, anak akan sangat gampang mengakses semua informasi yang ada di internet. Selain itu, trend dalam memainkan game online juga menjadi salah satu faktor.
Kekalahan dalam bermain game misalnya, hal ini dapat menjadi faktor pemicu adanya kekerasan di kalangan anak-anak bahkan hingga orang dewasa.Bagi sebagian anak beranggapan bahwa kekerasan itu bukanlah suatu hal yang fatal. Bahkan tampaknya anak-anak zaman sekarang menganggap tindakan bullying adalah sebuah trend yang patut untuk dicoba.
Hal ini terbukti dengan banyaknya video bullying yang beredar di internet. Melalui rekaman-rekaman tersebut mereka para pelaku mungkin ingin menunjukkan bahwa ia adalah anak yang tidak takut hukum, yang ia tahu ia adalah seorang yang pemberani dan jago dalam berkelahi.
Bagi pelaku yang memiliki orang tua berpangkat atau memiliki jabatan, dia bisa membuktikan bahwa ia adalah anak yang kebal akan hukum karena orang tua nya adalah orang yang berkuasa.
Sebaliknya bagi mereka yang orang tuanya tidak berpunya, mereka hanya ingin membuktikan bahwa dirinya lah yang paling kuat.