Baiknya kita urai sebagian yang terkait relatif langsung dengan kenakalan remaja ini agar bertemu akar masalahnya dan efektif pula upaya menuntaskannya.
Remaja adalah fase paling labil dalam perkembangan kehidupan anak manusia. Ada yang menyebutnya masa pancaroba karena merupakan fase peralihan dari usia anak-anak ke usia dewasa.
Fase ini salah satunya ditandai dengan mulai aktifnya hormon-hormon kedewasaan yang relatif paling problematik bagi remaja.
Mereka membutuhkan proses penyesuaian dalam peralihan ini. Di sinilah sebagian remaja terjebak dalam gelombang masalah sosial sebab proses penyesuaian ini berbeda pada setiap individu.
Ada yang cepat dan ada yang lambat. Bahkan tidak sedikit yang cenderung lebih berat karena berpadu dengan problematika kompleksitas sosial yang mereka hadapi atau alami.
Remaja tipe terakhir inilah yang cenderung terjebak dengan kenakalan ekstrim.
Sebagian orang dewasa ada yang memandang remaja kelompok ini sebagai masalah sosial, sehingga cenderung memusuhi. Maka solusi bagi mereka adalah melumpuhkan.Saya sendiri memandang seluruh remaja sebagai aset yang sama. Maka yang bermasalah berarti membutuhkan uluran tangan orang dewasa dengan sentuhan sepenuh hati.
Untuk efektifnya upaya memandu remaja dalam melewati masa pancaroba yang cenderung menyulut kenakalan ekstrim seperti tawuran dan balapan liar ini, tentu diperlukan upaya sistemik.
Maka, kita tentu perlu mengevaluasi sistem sosial kita yang berpengaruh memicu kenakalan remaja ini. Tulisan singkat ini tentu saja tidak cukup untuk mengupas tuntas semua detail-detail akar masalah remaja ini.
