Jurnalisme tidak akan mati, tapi bisa sakit—bahkan lumpuh—jika kehilangan keberanian untuk menjaga jarak dengan kekuasaan dan uang.
Dan jika itu terjadi, bukan hanya pers yang kehilangan martabatnya, tapi demokrasi yang kehilangan jantungnya.
Karena ketika berita disulap jadi iklan, dan jurnalis jadi juru bicara diam-diam, maka suara publik telah dikalahkan oleh transaksi. (*)