Pada akhirnya, bangku kosong adalah ironi di tengah negeri yang menjanjikan pendidikan untuk semua.
Bangku yang kosong itu bukan hanya menunggu siswa, tetapi juga menunggu keberanian pemerintah untuk menjadikannya penuh dengan hak-hak anak yang seharusnya terpenuhi.
Pendidikan bukan sekadar soal angka murid di daftar hadir, tetapi juga keberhasilan negara dalam mengisi kursi-kursi itu dengan generasi yang terdidik dan berdaya. (*)