"Mesin tua itu besinya bagus. Buatan dulu, beda sekali kualitasnya. Tak seperti mesin sekarang yang besinya cepat memuai, rapuh. Mesin jahit dulu, sampai cucu cicit, masih kuat," jelasnya dengan nada meyakinkan.
Sementara, untuk membeli mesin jahit dari orang yang datang, Aziz cukup hati-hati. Tak mau nanti mendapat barang curian dan dituduh penadah.
"Dari gelagat, biasanya, ada itu anak muda. Saya tak mau beli, karena curiga," katanya.
Adapun untuk permak celana jeans, hanya Rp20 ribu saja. "Rasanya sudah tidak mahal, tapi masih ada saja yang menawar. Tapi tak apalah," sebutnya sambil tersenyum.
Aziz hanya berharap, masa tuanya tak menyusahkan orang lain."Selagi nafas ini masih berhembus, dikasih Allah kekuatan untuk berusaha, saya tetap berusaha dan semoga jadi amal ibadah," harapnya. (kyo)
Editor : Devan Alvaro