Juga hadir, Sekretaris Lembaga Wakaf MUI, Guntur Subagja Mahardika, Asisten Staf Khusus Wakil Presiden RI, Dhika Yudistira dan Wali Nagari Sungai Batang, Ahsin Chaniago serta ahli waris keluarga Buya Hamka dan keluarga Fatimah Karim Amrullah - AR Sutan Mansur.
Amirsyah berharap, gedung ini akan jadi ikon pariwisata halal Sumatera Barat yang akan menjadi contoh dan diduplikasi di berbagai daerah lainnya.
Pengembangan pariwisata ramah muslim menjadi bagian dari pengembangan ekonomis syariah dan produk halal.
Halal Tourism Hub Buya Hamka tidak hanya menjadi destinasi wisata, tapi juga tempat pengembangan UMKM halal.
"Kami mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengembangan pariwisata halal dan produk-produk UMKM untuk segera melakukan sertifikasi halal,"tuturnya.
Sementara, Edi Busti mengapresiasi MUI, Lembaga Wakaf MUI, dan BI yang memilih Nagari Sungai Batang sebagai pilot project PRM.
Ia mengungkapkan bahwa program pariwisata ramah muslim sejalan dengan f okus program unggulan Bupati Kabupaten Agam.Halal Tourism Hub di Sungai Batang ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas dalam meningkatkan sektor pariwisata dan UMKM Agam yang akan menjadi daya tarik utama wisatawan Nusantara dan mancanegara.
"Buya Hamka memiliki daya tarik," tegasnya.
Saat ini banyak turis dari Malaysia dan sekitarnya berkunjung ke Museum Buya Hamka yang lokasinya berjarak tiga kilometer dari Halal Tourism Hub Buya Hamka yang sedang dibangun.
Editor : Mangindo Kayo