“Sinergi ini penting agar dakwah dan layanan sosial hadir bersama dalam satu gerakan,” jelasnya.
“Peran Pengurus Masjid Al-Furqan di Sikakap, Camat dan Forkopimcam Sikakap, Puskesmas, Kepala Desa serta tokoh masyarakat, sangat membantu menyukseskan seluruh rangkaian kegiatan,” tambahnya.
Tim medis utama dipimpin dr Erwan Bardam Sp.B, selaku Penanggung Jawab Kegiatan dan dr Fair Ruza, Direktur RSI Ibnu Sina Padang Panjang, sekaligus Koordinator Medis Lapangan.
Keduanya menjadi garda terdepan dalam layanan kesehatan selama kegiatan berlangsung.
“Kami melayani anak-anak yang akan dikhitan, juga memberikan edukasi kepada orang tua mengenai perawatan pasca-khitan,” terang dr Erwan Bardam.
Tim juga mengunjungi Pulau Tubeket, sebuah dusun terpencil di Pagai Selatan yang dihuni oleh 56 kepala keluarga Muslim.
Perjalanan menuju Tubeket bukan hal mudah—tim harus menyusuri laut terbuka dan hutan bakau dengan sampan bermesin selama lebih dari 1,5 jam dari Sikakap.“Tubeket adalah titik penting. Di sanalah keteguhan Islam dipelihara dalam keterbatasan,” ujar dr Fair Ruza.
“Meski medan berat dan fasilitas terbatas, masyarakat menyambut kami dengan hangat. Mereka sangat membutuhkan dukungan moral, sosial dan kesehatan,” tambahnya.
Di sana, tim menggelar tabligh akbar di Masjid Nurul Huda, silaturrahim dengan warga serta menyaksikan langsung keterbatasan akses terhadap air bersih, sanitasi dan pendidikan.
Editor : Mangindo KayoSumber : Rilis