Pada tanggal 21 Juli, digelar Musyawarah Koperasi Petani Indonesia yang rencananya akan dihadiri oleh Wakil Menteri Koperasi RI.
Pembukaan resmi kongres dijadwalkan pada tanggal 22 Juli, dilanjutkan dengan rapat-rapat komisi dan pleno hingga 24 Juli.
Sebagai penutup, tanggal 25 Juli akan menjadi hari khusus Pertemuan Petani Transmigran, yang akan membahas isu-isu khusus dalam konteks perpindahan dan akses lahan produktif.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) SPI Sumatera Barat, Rustam Efendi menyatakan, pihaknya siap berpartisipasi aktif dalam Kongres V.
“Kami dari SPI Sumatera Barat akan mengirimkan delegasi yang terdiri dari petani muda, perempuan, dan kader koperasi. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam memperkuat gerakan dari bawah,” ujar Rustam.
Rustam juga menekankan pentingnya kongres ini, sebagai momentum strategis bagi perjuangan petani di daerah.
“Sumatera Barat saat ini menghadapi banyak persoalan agrarian, dari konflik lahan dengan korporasi besar hingga akses terhadap tanah untuk pertanian rakyat.”“Situasi ini tidak bisa dibiarkan. Kongres ini akan menjadi ruang menyatukan sikap dan memperkuat solidaritas petani seluruh Indonesia,” katanya.
Dukung Gerakan Tani
SPI menyerukan kepada publik, akademisi, mahasiswa, jurnalis, dan seluruh elemen masyarakat untuk mendukung Kongres V sebagai tonggak penting dalam perjuangan keadilan agraria dan kedaulatan pangan.
Editor : Mangindo Kayo