Bagi masyarakat Kuantan Singingi, malam penutupan Pacu Jalur adalah perayaan kemenangan. Bukan semata siapa yang juara di lintasan sungai, melainkan kemenangan dalam menjaga tradisi agar tetap hidup di tengah perubahan zaman. Malam itu, semua orang merasa menjadi bagian dari sejarah.
Tak sedikit perantau yang pulang kampung demi menyaksikan langsung momen berharga ini. Bagi mereka, Pacu Jalur adalah pengikat rindu pada tanah kelahiran.
“Rasanya luar biasa bisa melihat Pacu Jalur lagi, apalagi malam penutupannya semeriah ini,” singkat Roni, seorang perantau asal Kuansing yang datang dari Pekanbaru. (*) Editor : Mangindo Kayo