PADANG (23/9/2025) - Ketua Komisi IV DPRD Sumbar, Doni Harsiva Yandra menilai, kondisi bangunan Terminal Anak Air sudah oke dengan fasilitas memadai.
“Hanya saja, secara fungsi, memang belum optimal karena masih sedikit sekali kendaraan yang masuk ke terminal kategori regional ini,” ujar Doni.
Hal itu disampaikannya, saat kunjungan kerja kerja Komisi IV ke Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sumbar, yang merupakan pengelola Terminal Anak Air Padang, Selasa.
Bersama Doni, dalam kunjungan Komisi IV ke BPTD Kelas II Sumbar ini juga dihadiri Wakil Ketua Komisi IV Erick Hamdani, Anggota Komisi, Bakri Bakar, Hendra Halim dan Gino Irwan. Juga hadir Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Dedy Diantolani.
Diketahui, bangunan terminal ini dibangun tahun 2018 dengan anggaran lebih kurang Rp92 miliar. Sampai sekarang, keberadaan Terminal Anak Air ini masih belum berfungsi optimal sebagai titik keberangkatan dan kedatangan angkutan di ibu kota provinsi Sumbar itu.
Ditegaskannya, Komisi IV mendorong pemanfaatan Terminal Anak Air bisa maksimal karena anggaran yang terpakai untuk membangun terminal ini tidaklah sedikit.Jika tak dimanfaatkan miliaran dana publik yang sudah digelontorkan tentu akan sia-sia.
Di samping itu, jika Terminal Anak Air tidak dijadikan sebagai sebagai titik keberangkatan dan kedatangan angkutan, akan semakin banyak bermunculan terminal bayangan yang menyalahi aturan dan membuat ruas-ruas jalan di Kota Padang menjadi macet.
Lantaran, sopir bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) memilih menaikan dan menurunkan penumpang di tempat sembarangan, yang kemudian memakan bahu jalan.
Selain menyebabkan macet, menaikan dan menurunkan penumpang di terminal bayangan yang memakan bahu jalan, akan membahayakan keselamatan pengemudi, penumpang dan pengguna jalan lainnya.
Editor : Mangindo Kayo