Orang Minangkabau Perlu Otoritas Politik Seperti Apa? (1/2)

Foto Dr Emeraldy Chatra
×

Orang Minangkabau Perlu Otoritas Politik Seperti Apa? (1/2)

Bagikan opini
Ilustrasi Orang Minangkabau Perlu Otoritas Politik Seperti Apa? (1/2)

Pendek kata, pendukung DIM itu orang yang resah melihat keadaan Minangkabau.

Mereka menganggap Minangkabau menuju kehancuran, miskin, banyak bermaksiat, korup dan lain-lain.

SAYA senang sekali membaca tanggapan Dr Suryadi dari Universitas Leiden terhadap tulisan saya yang menolak gagasan DIM.

Tanggapan yang tampaknya memang dipikirkan, tidak asal malantong itu, membawa saya kepada suatu zaman yang tidak pernah saya rasakan secara langsung.

Di zaman itu terjadi perdebatan para ulama Minangkabau terhadap kritik Ahmad Khatib Al Minangkabawi terhadap adat Minangkabau.

Para ulama tidak bakaruak arang dengan retorika verbal, tapi menulis dan tulisan-tulisan itu masih dapat dibaca hingga sekarang.

Perang tulisan itulah warisan intelektual Minangkabau. Itu salah satu warisan yang sudah dilupakan, sehingga pejabat negeri ini pun banyak yang tidak bisa menulis.

Saya khawatir, sebenarnya bukan tidak hanya gagap menulis, tapi juga gagap berpikir.

Pandangan saya tentang DIM yang sekarang kembali menghiasi media, sebenarnya sudah ditulis tahun 2019, ketika terjadi ‘perang’ antara pendukung dengan penentang DIM.

Bagikan

Opini lainnya
Terkini