Di sinilah kenormalan kehidupan berpoligami kelilip dan tenggelam seperti tak berbekas.
Padahal sebenarnya masih menyisakan anak cucu dan sepupu yang mengalami langsung kenormalan ini.
Ketiga peluang mengembalikan kenormalan kehidupan berpoligami dalam komunitas Muslim, terkhusus Minangkabau yang bersendikan kitabullah ini.
Sebenarnya, bukan ini akar masalahnya. Tetapi tercabutnya kemutlakan nilai-nilai agama Islam dari mindset muslim sebagai penganutnya. Termasuk lah mindset kenormalan berpoligami tadi.
Menurut, saya peluang ini bukan hanya mungkin, tapi wajib dikembalikan. Cukup lah para ulama terkesima bahkan ikut terhipnotis oleh budaya barat ini.
Ulama harus segera bangun dan bangkit membersihkan kembali kemutlakan nilai-nilai ajaran agama Islam dalam mindset penganutnya.Inilah visi dakwah menghadapi turbulensi budaya di atas.
Kapan dimulai?
Sekarang, tak boleh ditunda lagi!
