Pasir Pulau Angso Duo nan Selembut Bulu Angsa

Foto Al Imran
×

Pasir Pulau Angso Duo nan Selembut Bulu Angsa

Bagikan opini

Maka tak heran, bila penyu jenis ini jadi buruan orang, sehingga kini populasinya kian terancam. Walaupun penyu dilindungi undang-undang --baik secara nasional maupun internasional--, namun ancaman punahnya satwa ini kian memprihatinkan akibat perburuan liar tersebut.

Penyu merupakan satwa pengembara yang cukup tangguh, karena mampu mengarungi samudra hingga ribuan kilometer. Walaupun memiliki masa hidup yang panjang yang bisa menghasilkan 50-100 butir telur sekali berkembang biak, perjuangan penyu untuk tumbuh sedari menetas hingga dewasa, amatlah berat. Ditambah kerusakan ekosistem di era globalisasi ini, membuat ancaman kepunahan bagi hewan ini makin nyata setiap harinya.

Di penangkaran ini, setidaknya ada 600 butir telur penyu yang siap ditetaskan setiap waktu. Sebagai kampanye pelestarian, setiap tahunnya juga dilaksanakan pelepasan tukik (anak penyu) ke laut lepas. Wisatawan yang berkunjung, kerap diberi kesempatan untuk ikut melepaskan tukik kelaut bersama anggota keluarga lainnya, sebagai bagian dari proses pendidikan melestarikan kekayaan alam.

lepas tukik

Anak-anak kecil, menikmati sensasi melepas tukik ke laut di pantai Pariaman. (foto: http://konservasipariaman.blogspot.co.id)

Di penangkaran ini juga terdapat ruang inkubasi peneluran penyu hatchery dan ruang karantina, yang dapat dimasuki untuk melihat penyu-penyu dalam berbagai ukuran. Dari yang masih berupa tukik sampai telah berumur 5 tahun.

Di belakang kompleks penangkaran, juga terdapat kawasan hutan manggrove tempat pelestarian bakau. Bagi yang ingin berdonasi bakau, petugas penangkaran akan mefasilitasi menanam langsung pohon bakau di tempat yang telah disediakan.

Menuju Kota Pariaman

Kota Pariaman berjarak sekitar 56 km dari Kota Padang, ibu kota provinsi Sumatera Barat. Dengan menggunakan kendaraan roda empat, satu dari tiga buah kota di Sumatera Barat yang berada di pesisir pantai yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia (Kota Padang dan Painan) ini, dapat ditempuh dalam tempo 50 menit.

Menuju kota yang terkenal dengan Pesta Tabuik setiap bulan Muharam ini, juga dapat memanfaatkan jasa kereta api. Ongkosnya murah meriah, Rp5.000 untuk sekali jalan. Stasiunnya juga tersebar di kota Padang. Dua yang terbesar yakni Stasiun Tabing di Kecamatan Koto Tangah dan Simpang Haru (Kecamatan Padang Timur).

Tag:
Bagikan

Opini lainnya
Terkini